Ads

Thursday 24 December 2015

BAGAIMANA POLA OPERASI BISNIS GLOBAL dalam MSDM?


POLA OPERASI BISNIS GLOBAL

Ada beberapa perbedaan pola operasi bisnis global dibanding dengan pola operasi bisnis domestik. Perbedaan budaya seringkali menjadi isu kunci perbedaan tersebut, namun demikian perbedaan lain seperti perbedaan lingkungan politik, aspek legal, infrastruktur, dan praktek bisnis juga dapat memengaruhi perbedaan operasi bisnis kedua jenis tersebut.

Setiap bangsa memiliki orientasi nilai adat istiadatnya masing-masing, sehingga masalah adat-istiadat ini sering mudah berkembang di lingkungan global. Memilih manajer yang akan ditugasi di luar negeri, misalnya, telah menimbulkan masalah yang semakin rumit.

Tingginya tingkat kegagalan akibat ketidaktepatan dalam penugasan di luar negeri berdampak pada peningkatan biaya. Dengan demikian, pemilihan ekspatriat merupakan fungsi manajemen sumber daya manusia yang sangat penting dalam bisnis global pada saat ini. Sementara ada manajer yang melihat penugasan internasional adalah sebagai risiko karir.

Karyawan yang bertugas di luar negeri kehilangan tren dan peluang bisnis di dalam negeri, belum lagi mengalami tantangan dan tekanan hidup di tengah budaya asing, dan tambah berat lagi bagi mereka yang memiliki hambatan bahasa. Meskipun demikian, ada pula manajer yang sukses sekembalinya dari penugasan di luar negeri karena mendapatkan keterampilan yang dibutuhkan di komunitas bisnisnya di dalam negeri. Pada saat ini banyak perusahaan-perusahaan mencari karyawan yang memiliki pengalaman internasional.

Oleh keran itu, perlu diperhatikan kata kuncinya, yaitu cermat memilih penugasan internasional. Para manajer harus mempertimbangkan sasaran jangka panjang dari suatu proyek, cara perusahaan berkomunikasi dengan stafnya di luar negeri, dan sejauhmana bernilainya staf tersebut bagi perusahaan.


Lingkungan politik juga berbeda antara bangsa satu dengan bangsa yang lain, dan hal inipun akan menciptakan peluang dan risiko bagi bisnis internasional. Sebagai contoh, pemulangan kembali tahanan Hong Kong tahun 1997 oleh China telah memengaruhi perdagangan dunia.

Banyak perusahaan Amerika memulai bisnisnya di China dan membantu pemerintah China membangun ekonominya. Produk-produk manufaktur Amerika banyak dijual di China, seperti truk, bahan-bahah kimia, makanan, pakaian, dan alat rumah tangga. Namun begitu, adanya keprihatinan praktek-praktek hak asasi manusia di China dan adanya tekanan terhadap Taiwan menyebabkan masuknya oposisi China ke dalam organisasi perdagangan dunia (WTO). Disamping menciptakan peluang, lingkungan politik menciptakan risiko. Contoh, terjadinya revolusi di beberapa kawasan dunia disamping telah menjatuhkan penguasa dari kursi kekuasaan, juga menimbulkan aksi nasionalisasi aset-aset perusahaan asing di negara yang bersangkutan, atau sebaliknya pembekuan aset negara yang bersangkutan di negara pendukung rival revolusinya.
Lingkungan legal jelas berbeda antara negara satu dengan negara lain.

Ketentuan-ketentuan ketenagakerjaan di Indonesia, misalnya, akan berbeda dengan di Amerika atau Eropa. Demikian pula ketentuan yang berkaitan dengan hak cipta. Ada negara yang sangat keras melindungi hak cipta, tapi banyak pula yang sangat longgar. Undang-undang tentang tanggung jawab tindakan perusahaan seringkali sangat keras di satu negara di banding negara lain. Lebih-lebih jika memperhatikan dampak teknologi dalam arena bisnis global, maka akan menambah masalah menjadi rumit. Contoh, di bawah undang-undang negara Jerman, misalnya, direktur perusahaan akan didenda dan dipenjara selama 2 (dua) tahun jika terbukti menyebarluaskan bahan-bahan/materi cabul melalui internet, yaitu suatu hal yang di Amerika dilindungi oleh negara sebagai “free speech” (Anthony, Kacmar, dan Perrewe, 2002).

Kondisi infrastruktur di setiap negara juga sangat bervariasi. Kondisi jalan, jaringan telepon, pasokan air bersih, pembuangan limbah, dan berbagai sistem lainnya sangat bervariasi antara negara maju dengan negara berkembang. Keseluruhan sistem tersebut sangat berpengaruh terhadap kemampuan perusahaan untuk melakukan operasi secara global. Jika suatu perusahaan mesin berat, misalnya ingin beroperasi di suatu daerah, maka harus memikirkan ketersediaan jalan raya yang cukup untuk transportasi bahan bakarnya. Jika pemerintah lokal tidak berniat atau tidak dapat menyediakan pelayanan tersebut, maka perusahaan harus mengukur nilai investasi yang dibutuhkan.

Perbedaan lain yang sering dijumpai dalam lingkungan global adalah praktek bisnis di masing-masing negara. Perbedaan praktek bisnis dapat sangat bervariasi dari yang paling kecil seperti standar jam kerja hingga yang besar seperti pembuatan kontrak kerja. Contoh, di beberapa negara, berjabat tangan dipandang sama kuatnya dengan kontrak resmi, sehingga kegagalan merealisasikan perbedaan praktek bisnis ini dapat menyebabkan sakit hati atau bahkan dapat mendatangkan biaya bagi perusahaan.
Apapun perbedaan yang ada asal perusahaan diorganisasi dan dimenej dengan benar, maka perusahaan akan dapat menghadapi persoalan global apapun.

No comments:

Post a Comment