NILAI WAKTU DARI UANG
Dalam merealisasikan idea tau gagasan mendirikan sebuah proyek investasi seorang investor tidak akan tergesa-gesa. Jika investor yakin bahwa proyek investasi yang akan didirikan dapat mendatangkan manfaat (benefit) yang layak, serta risiko yang akan terjadi dapat dikelola, maka barulah investor tersebut mengambil langkah-langkah yang diperlukan.
Untuk menilai rencana investasi terhadap suatu rencana investasi, secara sederhana kita dapat menghitungnya sebagai berikut:
Efisiensi Fisik = OUTPUT
INPUT
Efisiensi Ekonomis = Manfaat ( Keuntungan )
Ongkos yang Dikeluarkan
Arus kas suatu investasi pada umumnya mencakup periode yang cukup panjang, oleh karena itu manajer investor perlu memperhitungkan pengaruh waktu terhadap nilai uang.
Dalam perhitungan investasi, kita mengenal dua macam bunga, yaitu bunga sederhana dan bunga berbunga (bunga majemuk).
Jika besarnya pinjaman setelah n tahun disebut F, maka F = P (1+i)n dan
P = ___F____
(1 + i)n
Contoh:
Jika Pak Toni meminjam uang sekarang sebesar Rp10.000.000,00 (P), yang akan ia bayar 4 tahun (n) kemudian dengan bunga majemuk 10%/tahun (i). Berapa harus dibayar (F) oleh Pak Toni 5 tahun kemudian ?
Jawab:
P = Rp.10.000.000,00
n = 5 tahun Berapa F(5 tahun kemudian)?
I = 10%/tahun
maka,
F = P(F/P,I,n)
= Rp10.000.000,00(F/P,10%,5)
= Rp10.000.000,00(1,6110) →lihat di tabel bunga
= Rp16.110.000,00
(Contoh perhitungan bunga secara lengkap silakan Anda buka modul halaman 6-4 sampai halaman 6-9 BMP Kewirausahaan/EKMA4370, dan pelajari dengan seksama).
PEMILIHAN ALTERNATIF INVESTASI
Sebelum mengambil keputusan untuk memilih menerima atau menolak usulan proyek, seorang investor harus melakukan seleksi secara teliti terhadap usulan tersebut. Dalam menerima atau menolak dan jika investor dihadapkan pada keterbatasan dana, maka investor bisa mendasarkan pada derajat (ranking) tingkat menariknya proyek tersebut dilihat dari aspek finansial atau ekonomi.
Kriteria Pemilihan Alternatif Investasi
Beberapa kriteria seleksi yang biasa digunakan dalam menentukan proyek yang dipilih, yaitu:
Aliran kas menggambarkan tentang jumlah dana yang tersedia setiap saat yang dapat digunakan untuk membiayai kebutuhan operasional perusahaan.
(Contoh perhitungan Anda dapat mempelajarinya di modul)
2. RATE OF RETURN (ROR)
Metode ini lazim digunakan untuk mengetahui apakah proyek yang sedang digagas menarik jika dilihat dari arus pengembaliannya. Rate of Return (RoR) adalah suku bunga dimana total penerimaan ekivalen dengan total pengeluaran. (Contoh perhitungan Anda dapat mempelajarinya di modul)
3. BENEFIT-COST RATIO (BCR)
Dalam perhitungan Benefit-Cost Ratio (BCR) kita harus membandingkan antara BENEFIT (manfaat) yang diterima dari suatu investasi terhadap COST (biaya atau pengorbanan). Proyek yang dipilih adalah proyek dengan BCR terbesar dengan ketentuan sebagai berikut:
Jika BCR > 1, maka usulan investasi atau proyek diterima;
Jika BCR < 1, maka usulan investasi atau proyek ditolak;
Jika BCR = 1, netral
Contoh:
Suatu proyek membutuhkan investasi senilai Rp.60 juta dengan tingkat bunga 9%. Diperkirakan manfaat yang akan diterima selama tiga tahun secara berturut-turut adalah Rp.20 juta, 30 juta dan 45 juta. Apakah proyek tersebut diterima atau ditolak?
Perhitungan:
BCR = 78,34 juta
60,00 juta
= 1,31
Berdasakan perhitungan diatas, maka BCR proyek tersebut 1,31. Karena BCR-nya > 1, maka berarti proyek tersebut diterima
Kesulitan Dalam Pemilihan Alternatif
Tidaklah mudah dalam memilih alternative proyek investasi. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya:
Pict: sabiloyola
Dengan melakukan suatu evaluasi terhadap suatu proyek, investor akan mendapatkan gambaran, seberapa jauh rencana investasi pada proyek tersebut dapat dipertanggungjawabkan dari berbagai aspek.Dalam merealisasikan idea tau gagasan mendirikan sebuah proyek investasi seorang investor tidak akan tergesa-gesa. Jika investor yakin bahwa proyek investasi yang akan didirikan dapat mendatangkan manfaat (benefit) yang layak, serta risiko yang akan terjadi dapat dikelola, maka barulah investor tersebut mengambil langkah-langkah yang diperlukan.
Untuk menilai rencana investasi terhadap suatu rencana investasi, secara sederhana kita dapat menghitungnya sebagai berikut:
Efisiensi Fisik = OUTPUT
INPUT
Efisiensi Ekonomis = Manfaat ( Keuntungan )
Ongkos yang Dikeluarkan
Arus kas suatu investasi pada umumnya mencakup periode yang cukup panjang, oleh karena itu manajer investor perlu memperhitungkan pengaruh waktu terhadap nilai uang.
Dalam perhitungan investasi, kita mengenal dua macam bunga, yaitu bunga sederhana dan bunga berbunga (bunga majemuk).
- Bunga sederhana merupakan bunga yang dihitung secara linier, tidak ditambahkan ke dana pokok untuk menghitung perolehan berikutnya.
- Bunga majemuk, perhitungan besarnya dana pokok berikutnya, sama dengan dana pokok periode sebelumnya, ditambah jumlah bunga yang diperoleh sampai pada waktu itu.
Jika besarnya pinjaman setelah n tahun disebut F, maka F = P (1+i)n dan
P = ___F____
(1 + i)n
Contoh:
Jika Pak Toni meminjam uang sekarang sebesar Rp10.000.000,00 (P), yang akan ia bayar 4 tahun (n) kemudian dengan bunga majemuk 10%/tahun (i). Berapa harus dibayar (F) oleh Pak Toni 5 tahun kemudian ?
Jawab:
P = Rp.10.000.000,00
n = 5 tahun Berapa F(5 tahun kemudian)?
I = 10%/tahun
maka,
F = P(F/P,I,n)
= Rp10.000.000,00(F/P,10%,5)
= Rp10.000.000,00(1,6110) →lihat di tabel bunga
= Rp16.110.000,00
(Contoh perhitungan bunga secara lengkap silakan Anda buka modul halaman 6-4 sampai halaman 6-9 BMP Kewirausahaan/EKMA4370, dan pelajari dengan seksama).
PEMILIHAN ALTERNATIF INVESTASI
Sebelum mengambil keputusan untuk memilih menerima atau menolak usulan proyek, seorang investor harus melakukan seleksi secara teliti terhadap usulan tersebut. Dalam menerima atau menolak dan jika investor dihadapkan pada keterbatasan dana, maka investor bisa mendasarkan pada derajat (ranking) tingkat menariknya proyek tersebut dilihat dari aspek finansial atau ekonomi.
Kriteria Pemilihan Alternatif Investasi
Beberapa kriteria seleksi yang biasa digunakan dalam menentukan proyek yang dipilih, yaitu:
- Rate of Return (RoR)
- Benefit-Cost Ratio (BCR
Aliran kas menggambarkan tentang jumlah dana yang tersedia setiap saat yang dapat digunakan untuk membiayai kebutuhan operasional perusahaan.
(Contoh perhitungan Anda dapat mempelajarinya di modul)
2. RATE OF RETURN (ROR)
Metode ini lazim digunakan untuk mengetahui apakah proyek yang sedang digagas menarik jika dilihat dari arus pengembaliannya. Rate of Return (RoR) adalah suku bunga dimana total penerimaan ekivalen dengan total pengeluaran. (Contoh perhitungan Anda dapat mempelajarinya di modul)
3. BENEFIT-COST RATIO (BCR)
Dalam perhitungan Benefit-Cost Ratio (BCR) kita harus membandingkan antara BENEFIT (manfaat) yang diterima dari suatu investasi terhadap COST (biaya atau pengorbanan). Proyek yang dipilih adalah proyek dengan BCR terbesar dengan ketentuan sebagai berikut:
Jika BCR > 1, maka usulan investasi atau proyek diterima;
Jika BCR < 1, maka usulan investasi atau proyek ditolak;
Jika BCR = 1, netral
Contoh:
Suatu proyek membutuhkan investasi senilai Rp.60 juta dengan tingkat bunga 9%. Diperkirakan manfaat yang akan diterima selama tiga tahun secara berturut-turut adalah Rp.20 juta, 30 juta dan 45 juta. Apakah proyek tersebut diterima atau ditolak?
Perhitungan:
TAHUN
|
PERHITUNGAN ALIRAN KAS (i = 9% )
|
0
| -Rp60 juta |
1
| 20 juta (0,917) = Rp18,34 juta |
2
| 30 juta (0,842) = Rp25,26 juta |
3
| 45 juta (0,772) = Rp34,74 juta |
Benefit
| Rp78,34 juta |
BCR = 78,34 juta
60,00 juta
= 1,31
Berdasakan perhitungan diatas, maka BCR proyek tersebut 1,31. Karena BCR-nya > 1, maka berarti proyek tersebut diterima
Kesulitan Dalam Pemilihan Alternatif
Tidaklah mudah dalam memilih alternative proyek investasi. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya:
- Input/output bisa bervariasi
- Input fixed
- Output fixed
- Input/output bervariasi
- Periode analisa = umur alternative
- Periode analisa ≠ umur alternative
4. Umur tidak terbatas (N = ∞)
5. Apakah sebelumnya mulai dari kondisi:
- Belum ada sama sekali alternative dimiliki
- Sudah ada alternative yang dimiliki, dan ingin diganti
1 20 juta (0,917) = Rp18,34 juta
ReplyDelete2 30 juta (0,842) = Rp25,26 juta
3 45 juta (0,772) = Rp34,74 juta
yang saya tanyakan (0,917),(0,842) dan (0,772) itu angka dari mana bos? ,trimakasih
1 20 juta (0,917) = Rp18,34 juta
ReplyDelete2 30 juta (0,842) = Rp25,26 juta
3 45 juta (0,772) = Rp34,74 juta
yang saya tanyakan (0,917),(0,842) dan (0,772) itu angka dari mana