Ads

Monday 14 May 2012

DASAR-DASAR EVALUASI DAN METODE PEMBANDINGAN RENCANA INVESTASI

NILAI WAKTU DARI UANG

Pict: sabiloyola
Dengan melakukan suatu evaluasi terhadap suatu proyek, investor akan mendapatkan gambaran, seberapa jauh rencana investasi pada proyek tersebut dapat dipertanggungjawabkan dari berbagai aspek.
Dalam merealisasikan idea tau gagasan mendirikan sebuah proyek investasi seorang investor tidak akan tergesa-gesa. Jika investor yakin bahwa proyek investasi yang akan didirikan dapat mendatangkan manfaat (benefit) yang layak, serta risiko yang akan terjadi dapat dikelola, maka barulah investor tersebut mengambil langkah-langkah yang diperlukan.

Untuk menilai rencana investasi terhadap suatu rencana investasi, secara sederhana kita dapat menghitungnya sebagai berikut:

Efisiensi Fisik               =    OUTPUT

INPUT

Efisiensi Ekonomis      =      Manfaat ( Keuntungan )

Ongkos yang Dikeluarkan

Arus kas suatu investasi pada umumnya mencakup periode yang cukup panjang, oleh karena itu manajer investor perlu memperhitungkan pengaruh waktu terhadap nilai uang.

Dalam perhitungan investasi, kita mengenal dua macam bunga, yaitu bunga sederhana dan bunga berbunga (bunga majemuk).

  • Bunga sederhana merupakan bunga yang dihitung secara linier, tidak ditambahkan ke dana pokok untuk menghitung perolehan berikutnya.
  • Bunga majemuk, perhitungan besarnya dana pokok berikutnya, sama dengan dana pokok periode sebelumnya, ditambah jumlah bunga yang diperoleh sampai pada waktu itu.
Jika Anda meminjam uang saat ini sebesar (P) dengan bunga i%/tahun (majemuk), setelah n tahun, maka besarnya pinjaman menjadi P (1 + i)n

Jika besarnya pinjaman setelah n tahun disebut F, maka   F  =  P (1+i)n        dan

P  =   ___F____

(1 + i)n

Contoh:

Jika Pak Toni meminjam uang sekarang sebesar Rp10.000.000,00 (P), yang akan ia bayar 4 tahun (n) kemudian dengan bunga majemuk 10%/tahun (i). Berapa harus dibayar (F) oleh Pak Toni 5 tahun kemudian ?

Jawab:

P = Rp.10.000.000,00

n = 5 tahun                                          Berapa F(5 tahun kemudian)?

I  = 10%/tahun

maka,

F  =  P(F/P,I,n)

=  Rp10.000.000,00(F/P,10%,5)

=  Rp10.000.000,00(1,6110)  →lihat di tabel bunga

=  Rp16.110.000,00

(Contoh perhitungan bunga secara lengkap silakan Anda buka modul halaman 6-4 sampai halaman 6-9 BMP Kewirausahaan/EKMA4370, dan pelajari dengan seksama).

PEMILIHAN ALTERNATIF INVESTASI

Sebelum mengambil keputusan untuk memilih menerima atau menolak usulan proyek, seorang investor harus melakukan seleksi secara teliti terhadap usulan tersebut. Dalam menerima atau menolak dan jika investor dihadapkan pada keterbatasan dana, maka investor bisa mendasarkan pada derajat (ranking) tingkat menariknya proyek tersebut dilihat dari aspek finansial atau ekonomi.

Kriteria Pemilihan Alternatif Investasi

Beberapa kriteria seleksi yang biasa digunakan dalam menentukan proyek yang dipilih, yaitu:

  1. Rate of Return (RoR)
  2. Benefit-Cost Ratio (BCR

1. Aliran Kas (Cash Flow)
Aliran kas menggambarkan tentang jumlah dana yang tersedia setiap saat yang dapat digunakan untuk membiayai kebutuhan operasional perusahaan.

(Contoh perhitungan Anda dapat mempelajarinya di modul)

2. RATE OF RETURN (ROR)
Metode ini lazim digunakan untuk mengetahui apakah proyek yang sedang digagas menarik jika dilihat dari arus pengembaliannya. Rate of Return (RoR) adalah suku bunga dimana total penerimaan ekivalen dengan total pengeluaran. (Contoh perhitungan Anda dapat mempelajarinya di modul)

 3. BENEFIT-COST RATIO (BCR)
Dalam perhitungan Benefit-Cost Ratio (BCR) kita harus membandingkan antara BENEFIT (manfaat) yang diterima dari suatu investasi terhadap COST (biaya atau pengorbanan). Proyek yang dipilih adalah proyek dengan BCR terbesar dengan ketentuan sebagai berikut:

Jika BCR > 1, maka usulan investasi atau proyek diterima;

Jika BCR < 1, maka usulan investasi atau proyek ditolak;

Jika BCR = 1, netral

Contoh:

Suatu proyek membutuhkan investasi senilai Rp.60 juta dengan tingkat bunga 9%. Diperkirakan manfaat yang akan diterima selama tiga tahun secara berturut-turut adalah Rp.20 juta, 30 juta dan 45 juta. Apakah proyek tersebut diterima atau ditolak?

Perhitungan:


TAHUN


PERHITUNGAN ALIRAN KAS (i = 9% )


0

-Rp60 juta

1

20 juta (0,917) =  Rp18,34 juta

2

30 juta (0,842) =  Rp25,26 juta

3

45 juta (0,772) =  Rp34,74 juta

Benefit

                            Rp78,34 juta


BCR  =  78,34 juta

60,00 juta

=  1,31

Berdasakan perhitungan diatas, maka BCR proyek tersebut 1,31. Karena BCR-nya > 1, maka berarti proyek tersebut diterima

Kesulitan Dalam Pemilihan Alternatif

Tidaklah mudah dalam memilih alternative proyek investasi. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya:

  1. Input/output bisa bervariasi
  • Input fixed
  • Output fixed
  • Input/output bervariasi
2. Periode analisis bias berbeda dari umur alternative
  • Periode analisa = umur alternative
  • Periode analisa ≠ umur alternative
3. Umur terbatas (N terbatas)
4. Umur tidak terbatas (N = ∞)
5. Apakah sebelumnya mulai dari kondisi:
  • Belum ada sama sekali alternative dimiliki
  • Sudah ada alternative yang dimiliki, dan ingin diganti

2 comments:

  1. 1 20 juta (0,917) = Rp18,34 juta
    2 30 juta (0,842) = Rp25,26 juta
    3 45 juta (0,772) = Rp34,74 juta
    yang saya tanyakan (0,917),(0,842) dan (0,772) itu angka dari mana bos? ,trimakasih

    ReplyDelete
  2. 1 20 juta (0,917) = Rp18,34 juta
    2 30 juta (0,842) = Rp25,26 juta
    3 45 juta (0,772) = Rp34,74 juta
    yang saya tanyakan (0,917),(0,842) dan (0,772) itu angka dari mana

    ReplyDelete