Pabrik: Semua tempat/fasilitas/bangunan dimana sumber daya manusia dipekerjakan untuk melakukan kegiatan pembuatan produk
Kapan Menentukan Lokasi Pabrik:
- Unit manufaktur baru akan dibentuk.
- Pabrik yang lama tidak mampu lagi dikembangkan, dari sisi luas area maupun teknologi.
- Pengembangan bisnis ke daerah baru
- Kendala sosial/politik/ketenagakerjaan pada pabrik lama
Tahapan Penentuan Lokasi Pabrik
Faktor yang mempengaruhi penentuan lokasi pabrik:
- Jarak
- Fasilitas
- Sumber daya manusia
- Hukum
- Lingkungan
1. Jarak
- Kedekatan dengan pasar
- Kedekatan dengan sumber/pemasok bahan baku
- Kedekatan dengan industri pendukung
- Kedekatan dengan pelabuhan/terminal kargo
2. Fasilitas
- Ketersediaan listrik, air, gas
- Infrastruktur transportasi
- Drainase
- Pemadam kebakaran
- Aparat keamanan
- Rumah sakit
- Pelatihan karyawan
- Infrastruktur sosial (perumahan, rekreasi, pertokoan, dll)
3. Sumber daya manusia
- Ketersediaan tenaga kerja langsung
- Ketersediaan tenaga ahli
- Upah buruh Kualitas SDM
4. Hukum
- Peraturan ketenagakerjaan
- Peratura perpajakan
- Kebijakan investasi
- Cukai dan tarif
- Perijinan usaha
- Peraturan permodalan
- Tata ruang wilayah
- Proteksi
5. Lingkungan
- Kondisi iklim
- Situasi politik dan keamanan
- Sosial-budaya masyarakat sekitar
- Serikat buruh
- Topografi
- Kondisi tanah
Tata Cara Survey Lokasi
- Langkah 1: Susun daftar faktor pengaruh yang relevan.
- Langkah 2: Pilih alternatif lokasi berdasarkan perkiraan awal.
- Langkah 3: Perkirakan komponen biaya yang relevan (material, transport, upah, listrik, dll) untuk tiap lokasi.
- Langkah 4: Kumpulkan data faktor hukum dan lingkungan yang relevan (intangible factors).
- Langkah 5: Analisis kelayakan masing-masing lokasi.
- Langkah 6: Pilih lokasi terbaik berdasarkan analisis kelayakan.
- Langkah 7: Masukkan intangible factors dan judgement sehingga didapat lokasi yang optimum.
Metode Pemilihan Lokasi
1.Single Criteria Decision Making (SCDM)
- ◦ Model Transportasi
- ◦ Metode Titik Berat
- ◦ Metode BEP Multi
2. Criteria Decision Making (MCDM)
- ◦ AHP
- ◦ Delphi
Model Transportasi
Metode Titik Berat
Analytic Hierarchi Process (AHP)
Metode Break Even Point
Contoh BEP (1)
Lokasi A
◦ Biaya tetap: Rp 75 juta/bulan
◦ Biaya variabel: Rp 5 ribu/kg
Lokasi B
◦ Biaya tetap: Rp 70 juta/bulan
◦ Biaya variabel: Rp 7 ribu/kg
Perhitungan BEP
◦ Q = (75 jt/bln – 70 jt/bln) / (7 rb/kg – 5 rb/kg)
= 2.500 kg/bl
Kesimpulan:
◦ Pilih Lokasi A jika: produksi > 2.500 kg/bln
◦ Pilih Lokasi B jika: produksi < 2.500 kg/bln
Kasus BEP
PT Mahmud sedang mempertimbangkan membuka
pabrik pengecoran baru di kota A, B atau C. Data
biaya tetap dan biaya variabel sebagai berikut:
Tentukan mana lokasi optimum jika:
1. PT. Mahmud berproduksi 7.500 unit/tahun
2. Berproduksi 20.000 unit/tahun
3. PT. Mahmud memiliki rencana produksi:
◦ Tahun ke-1: 7.000 unit
◦ Tahun ke-2: 10.000 unit
◦ Tahun ke-3: 15.000 unit
◦ Tahun ke-4: 23.000 unit
◦ Tahun ke-5: 35.000 unit
No comments:
Post a Comment