Ads

Friday 2 October 2015

Tutwuri Handayani Dan Bhineka Tunggal Ika

Sosial Media bisa menjadi sahabat, musuh, teman curhat bahakan jebakan. Seperti kasus yang sempat ramai dan jadi bahan gunjingan netizen. Adalah Della, anggota girlband JKT48 ini salah mengartikan kata Tutwuri Handayani dengan berbeda beda tetapi satu juga.


"Dan aku juga mengenalkan budaya indonesia ke mereka. Seperti, Tut Wuri Handayani yangg artinya walaupun beda tetap satu," tulis Della dengan rasa bangga dan pede di akun twitternya. Sontak hal tersebut menjadi bahan cercaan dan bully para netizen.

'Walaupun beda tetap satu jua' sebenarnya adalah makna dari semboyan bangsa Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika. Sedangkan Tut Wuri Handayani secara bahasa artinya 'dari belakang memberikan dorongan atau dukungan'. Yang lengkapnya adlah, Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, Tutwuri Handayani. Semboyan ini dibuat oleh Ki Hajar Dewantara sebagai tonggak pendidikan di era kemerdekaan dan kini dijadikan slogan Kementerian Pendidikan Nasional Indonesia. 
Kalimat Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri adalah kalimat yang dilontarkan Ki Hajar Dewantara yang bermakna “Di depan memberi teladan, di tengah memberi bimbingan, di belakang memberi dorongan”. Namun konteks kalimat ini disini tidak jelas dalam konteks apa. Maka ia menjadi netral agama. Padahal dalam konsep pendidikan Islam, ta’dib atau tarbiyah selalu didasari pada tauhid kepada Allahuta’la. Ia tidak bisa netral, objektif, dan tanpa sekat keyakinan agama

Ki Hajar Dewantara memang terkenal sebagai penganut theosofi. Seperti dikutip dari buku Bambang Dewantara, yang berjudul 100 Tahun Ki Hadjar Dewantara, Ki Hadjar mengatakan bahwa semua agama di dunia sama karena mengajarkan asas kasih sayang kepada semua manusia dan mengajarkan perihal kedudukan manusia yang terhormat di hadapan tuhannya.

source: eramuslim, kapanlagi





No comments:

Post a Comment